Skip to main content

Fiksi Remaja yang Tidak Biasa-Biasa Saja

Kontes Fiksi Kata Bercerita #1 adalah kontes pertama yang diadakan penerbit Lingkarantarnusa melalui naungan komunitas #KataBercerita sebagai sebuah line project. Kontes ini ditujukan untuk para remaja dan para pemenangnya itulah yang menjadi penulis pada buku Doppel Ganger dan Kisah Para Pemenang Kontes Fiksi Kata Bercerita #1.
Buku ini berisi 16 tulisan dengan genre fiksi. Menariknya, walaupun para penulis buku ini adalah remaja, tulisan yang disajikan tetaplah beragam. Mungkin banyak dari kita yang berfikir bahwa tulisan remaja hanya akan melulu berkutat pada kisah cinta, romansa picisan. Doppel Ganger dan Kisah Para Pemenang Kontes Fiksi Kata Bercerita #1 mempunyai komposisi yang berbeda saat para remaja mampu menelurkan tulisan dengan tema misteri dengan diksi dan penggambaran latar belakang yang menarik, untuk ukuran seorang remaja.
Doppel Ganger dan Kisah Para Pemenang Kontes Fiksi Kata Bercerita #1 berisi tulisan-tulisan yaitu Doppel Ganger (Adrian William Tristanto), Gamboge (Florentina Yuniar), The Murder Case of Brandon Jacobs (Cindy Handoko), Clair De Lune (Ami Napitupulu), I Wish I Had Been Born That Day (Renata Ad), April Mop! (Erica Lusyana), Jubah Merah (Agata Oca), Melankolia (Sarah Nala), Proud of You (Gabriella Sagita), Yordha (Dipa Dana), Di Kala Hujan (Elizabeth Nicky), Music and The Sillhoutte (Kamaka Ruth), Polaroid (Florentina Yuniar), Sang Dalang (Viona Angelica), Monochrome (A.R. Dhiandra), dan The Trail of Cinderella (Cindy Handoko).
Latar belakang 15 penulis di buku ini beragam, walaupun rata-rata sama, yaitu pelajar SMA. Semua penulis buku ini lahir di atas tahun 1997 dan rata-rata kelahiran tahun 1998, usia yang masih cukup belia namun telah mampu menerbitkan tulisan dengan kualitas pilih tanding. Paling muda, ada yang masih pelajar SMP yaitu Agata Oca.
Judul buku ini sendiri diambil dari tulisan pertama berjudul Doppel Ganger. Bercerita tentang Takaki Ryuu, seorang murid SMA yang mengalami kejadian aneh di hidupnya. Ia seakan-akan sering bertemu dengan kembaran dirinya yang kasat mata. Tidak berhenti sampai di situ, kembaran dirinya itu sering masuk ke dunia nyata dan berbuat sesuatu – seakan-akan itu dilakukan oleh Ryuu asli.
Ryuu kemudian bercerita kepada sahabatnya mengenai hal itu, Hamasaki Miki, yang tidak percaya begitu saja. Belakangan, Miki baru percaya tentang apa yang Ryuu katakan setelah ia melihat si kembaran Ryuu muncul dengan tulisan TIME yang terbalik pada jaketnya. Miki membantu Ryuu mencari tahu sebab masalah itu dan ia menemukan sebuah artikel di internet mengenai fenomena saat seseorang bertemu dengan kembaran dirinya di lain dunia, yang memang tidak masuk ke logika. Judul artikel itulah yang kemudian digunakan sebagai judul tulisan; Doppel Ganger.
Tulisan ini tidak hanya bicara tentang fiksi namun juga membahas tentang fenomena kejiawaan dan psikologi sebagai latar belakang masalah. Sesuatu yang cukup mengesankan untuk tulisan seorang remaja. Bukti bahwa si penulis melakukan riset yang cukup matang untuk membangun ceritanya.
Pada Jubah Merah, Agata Oca menghadirkan Sean, seorang murid SMA yang hendak berkemah di hutan Mortem, yang berarti kematian. Tulisan ini menghadirkan tulisan petualangan fiksi saat sekelompok anak muda berencana membuktikan keberadaan dunia peri di hutan tersebut. Masalah kemudian muncul saat rekan-rekan Sean diculik sekelompok mahluk halus berjuluk Cysgod yang menghuni hutan tersebut.
Dari sana, Sean kemudian bertemu dengan sesosok peri berjubah merah yang sebelumnya sudah pernah memperingatkan Sean agar pergi dari area perkemahan. Pertemuannya dengan peri bernama Francesca itu sekaligus membuktikan bahwa gambaran peri yang selama ini ia miliki ternyata salah.
Tema utama cerita ini memang sederhana, sebuah petualangan dengan campuran hal-hal mistis. Namun, Agata Oca mampu memberikan gambaran yang cukup rapi dan detail dalam ceritanya. Inilah yang kemudian membuat Jubah Merah terasa tidak membosankan dan tampak seperti tulisan remaja pada umumnya.
Romansa ala remaja hadir pada Yordha. Ini berkisah tentang usaha seorang murid sekolah bernama Andi untuk mengajak seorang murid baru yang pendiam bersosialisasi. Awalnya, Yordha, nama si murid baru yang sekaligus anak gurunya itu sangat pendiam dan tertutup. Setelah bisa dekat dengan Andi, Yordha semakin mampu membuka diri untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Hal itu kemudian membuat banyak murid jatuh hati, sementara Andi masih terus mengagumi Yordha.


Membaca Doppel Ganger dan Kisah Para Pemenang Kontes Fiksi Kata Bercerita #1  rasanya akan membawa kita masuk ke tulisan fiksi para remaja yang jauh dari kata ‘biasa-biasa’ saja. Enam belas tulisan dari 15 penulis berbeda ini akan membawa kita masuk ke dunia remaja yang berwarna, seperti beragam warna tulisan yang dihadirkan buku ini. (Syaeful)


Dopelganger dan Kisah-Kisah Pemenang Kontes Fiksi katabercerita #1

215 halaman 
bookpaper 57 gsm 
ivory 260 laminasi doff
Rp 45.000

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Seorang Psikiater

Semua orang bisa menulis. Pun, semua   orang berhak dan bisa menerbitkan tulisannya. Demikian ungkapan yang cukup terkenal dalam dunia kepenulisan. Agaknya ungkapan itu menjadi makin nyata jika melihat dan membaca buku berjudul Misteri Jiwa dan Perilaku yang diterbitkan oleh penerbit Lingkarnantarnusa. Buku setebal 446 halaman ini tidak ditulis oleh seorang novelis ataupun penulis cerpen. Misteri Jiwa dan Perilaku ditulis oleh dr. Inu Wicaksana, Sp.(KJ)k, MMR yang merupakan seorang dokter bidang psikiatri. Psikiater, demikian masyarakat umum menyebutnya. Beberapa orang mungkin akan teringat dengan Marga T., seorang dokter yang melahirkan novel Badai Pasti Berlalu . Bedanya, Misteri Jiwa dan Perilaku bukanlah novel. Misteri Jiwa dan Perilaku dibagi menjadi 3 bagian. Berturut-turut adalah #sketsamentalhealth , #sudutpandang , dan # adiksinapza . Bagian pertama berisi kumpulan tulisan, atau lebih tepatnya catatan, Inu tentang fenomena penyandang gangguan jiwa berat. Ini adala...

Pendek Belum Tentu Jelek

Apa yang kita bayangkan tentang tulisan yang hanya berisi 1000 kata? Pasti sebagian dari kita akan bingung; cerita seperti apa yang bisa dihadirkan tulisan sependek itu? Adalah flash fiction , sebuah genre fiksi pendek yang bahkan jauh lebih pendek dari sebuah cerita pendek pada umumnya. Kali ini, penerbit Lingkarantarnusa kembali menghadirkan buku baru dengan genre flash fiction. Ini adalah buku hasil kontes menulis fiksi dengan tema #fiksimini, yang merupakan hasil kerjasama dengan komunitas #katabercerita. Ya, buku ini berisi 27 tulisan dengan panjang maksimal hanya 700 kata. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi si penulis karena ia harus bisa mengeksplorasi cerita dengan padat, ringkas, namun tetap nyaman untuk dibaca. Hal menarik lainnya, buku ini mempunyai lingkup usia penulis yang amat luas. Mulai dari pelajar sekolah menengah, guru, dan juga masyarakat umum turut memberikan sumbangsih untuk buku ini.   Perbedaan generasi dan latar belakang para penulisnya membua...

Laku Spiritualitas, Salah Satu Cara Tanggulangi Kerapuhan Jiwa

Catatan Seminar Kerapuhan dan Kesehatan Jiwa, UKDW, Yogyakarta, 23 April 2019 Bukan pertama kali penulis buku Amara di Tengah Jiwa Terbelah dan buku Misteri Jiwa dan Perilaku berbagi ilmu dan pengamalan dalam forum-forum diskusi formal dan informal. Jauh sebelum kedua buku ini terbit, kedua sosok unik ini sudah lebih dahulu melayani banyak orang. Sesil Yuri atau yang lebih dikenal dengan nama aslinya Ria Sutiyoso   secara sukarela membaktikan dirinya untuk membantu orang-orang dengan gangguan jiwa berat. Kerelaanya menyediakan diri untuk melakukan tugas yang tidak mudah bahkan mungkin banyak dihindari orang ini tak lain adalah bentuk rasa syukurnya. Tumbuh dengan dalam keluarga dengan pola asuh tidak ideal yang pada akhirnya memporak-porandakan jiwa empat dari saudara kandungnya justru membuat Ria jadi pribadi yang kuat. Pergolakan hidup yang luar biasa tak mematahkan semangatnya justru membawanya jadi penolong untuk orang lain. Maka tak heran jika Selasa, 23 April ...